Media Belajar "HIPNOTEACHING “TEMBEM RESA”
HIPNOTEACHING “TEMBEM RESA”
SEBGAI SOLUSI
MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK
(OLEH RAJAB EFFENDI, S.Pd.I.S.Pd.Ch.C.ht)
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif
agar potensi dirinya dapat berkembang sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dibentuk melalui suatu
sistem pendidikan nasional yang diatur secara
sistematis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana telah
disebutkan di atas (UU No. 20 Tahun 2003).
Keberhasilan pembelajaran IPS di sekolah sangat dipengaruhi
oleh kemampuan guru dalam memerankan fungsinya baik sebagai pemimpin maupun sebagai fasilitator. Guru banyak menghadapi hambatan dan
permasalahan dalam praktek pembelajaran di lapangan, sehingga sebagai praktisi
pendidikan yang berinteraksi langsung dengan siswa, guru dituntut memiliki
kemampuan menyikapi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi (Das Saliwarti, 2004
dalam Eka Ahmad Taufik, 2011).
Hambatan dan permasalahan dalam praktek pembelajaran di
lapangan di temukan juga pada pembelajaran IPS di SDIT Rabbi Radhiyya Curup Rejang
Lebong. Pada umumnya pembelajaran IPS di SDIT Rabbi Radhiyya Curup yang
dilakukan oleh guru masih terpusat pada metode ceramah yang mencerminkan
keaktifan dan kemampuan utama guru.Sehingga pembelajaran hanya satu arah dan
menempatkan siswa pada posisi pasif sebagai penerima bahan ajar. Akibatnya
proses pembelajaran membosankan dan siswa tidak dapat mengembangkan
keterampilan dan life skill-nya.
Berdasarkan kenyataan yang ada di SDIT Rabbi Radhiyyah
Curup khususnya kelas IV masih ada
sejumlah siswa kurang memahami dan termotivasi
pada saat pembelajaran IPS . Hambatan-hambatan yang
ditemui di kelas tersebut adalah siswanya selalu mengeluh
bosan, pasif dalam pembelajaran karena proses pembelajaran yang dikemas berpusat pada
guru dengan metode ceramah sehingga motivasi
siswa untuk belajar rendah dan sangat sulit untuk memunculkan interaksi baik
antara siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Beberapa
persoalan tersebut menyebabkan prestasi dan motivasi belajar
IPS kelas IV SDIT Rabbi Radhiyya
Curup pada umumnya masih rendah.
Rendahnya Motivasi belajar siswa tersebut diatas terlihat dari hasil studi awal yang penulis temukan pada peserta didik
kelas VI SDIT Rabbi Radhiyya, data awal
yang diperoleh menunjukan bahwa peserta
didik kelas VI SDIT Rabbi Radhiyya Curup, sebanyak 17 orang peserta didik yang tidak tidak paham pada materi yang
disampaikan,
sehingga apabila melihat KKM mata pelajaran IPS yakni 75, maka siswa tersebut kategori tidak tuntas.
Permasalahan-permasalahan
tersebut menuntut guru agar mengembangkan kreatifitas dalam memilih metode dan
media pembelajaran yang tepat. Salah satu media yang dimaksud adalah Menerapakan model
Hypnoteaching teknik imajinasi
berbantuan berbantuan musik relaksasi
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada pelajaran IPS.
Model pembelajaran tersebut berfokus kepada musik relaksasi yang diperdengarkan
yang kemudian disugestikan . Proses
pembelajaran dengan memanfaatkan media yang telah disiapkan tersebut lebih
menuntut keaktifan dan partisipasi siswa setelah proses sugesti dilaksanakan sehingg siswa lebih
semangat belajar dan menyenangkan
tentunya lebih termotivasi.
Melihat
permasalahan di atas yang terjadi di kelas VI SDIT Rabbi Radhiyya Curup, maka pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran Hipnoteaching
TEMBEM RASA (Teknik imajinasi Berbantuan
music relaksasi) Pada Pembelajaran Ips
Kelas VI Sdit Rabbi Radhiyya Curup Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
diharapkan dapat menuntaskan permasalahan selama ini, sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan
hasil dapat meningkat. Dengan
demikian berdasarkan permasalahan tersebut peneliti mencoba membuat inovasi pembelajran dengan media yang
peneliti temui sehingga kedepan media ini bermanfaat bagi pendidikan .
B. Rancangan
Inovasi Pembelajaran
Adapun jenis
inovasi pembelajaran yang dirangcang adalah jenis hypnoterapi motivion yang
dikemas melalui model hypnoteaching TEMBEM RESA (Teknik imajinasi berbantuan
musik rileksasi) yan peneliti
kreasi sendiri dimana sebelumnya ini dignakan oleh terapis untuk mengatasi
masalah pobia, tromatik depresi kemudian peneliti rancang sebagai konsep
peningkat kesulitan belajar khsususnya pada mata pelajaran IPS. Teknik pembelajaran ini mengunakan bantuan
musik relaksasi yang sudah dipersiapkan misal
musik-musik klasik ataupun musik musik Islami yang sudah di program
arasemental. Fokus model pembelajaran ini terletak pada proses sugestinya yang mana
inti dari proses tersebutlah yang
menentukan seberapa besar pikiran bawah
sadar peserta didik aktif sehingga apa yang diharapkan bisa dicapai sesuai dengan tujuan. Dimana sebelum siswa melakukan proses pembelajaran didalam kelas siswa
dimintak rilek sejenak yang kemudian
diberikan sugesti positif atau kata-kata positif misal lebih bersemangat lagi
belajar setelah mata terbuka, atau siswa disugeti agar menyenangi mata
pelajaran IPS atau kata kata yang bisa memotivasi belajar tidak saja pada mata
pelajaran IPS nantinya pengaruhnya akan tetapi pada pembelajaran lainpun juga bisa berpengaruh. Adapun alur desain atau konsep proses hypnoteaching teknik imajinasi
berbantuan music rileksasi sebagai berikut ;
Tahap
penerapan metde hypnoteaching “TEMBEM RESA”
C.
Karya Inovasi Pembelajaran Bidang Sosial
1. Ide
Dasar
Adapun yang melandasi
pembuatan inovasi ini adalah pada awalanya kita kettahui bahwa Media dalam karya tulis ini diberi nama
Model Pembelajaran
Hypnoteaching TEMBEM RESA (Teknik Imajinasi
Berbantuan Musik Relaksasi) untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa. Alasannya mengapa diberi nama tersebut adalah supaya memudahkan untuk
mengingat bahwa media ini merupakan modifikasi dari istilah hypnoterapy
yang biasanya digunakan pada fokus kepada
permasalahan
psikologis atau kesehatan misalnya masalah tramatik,
depresi, pobia, isomania, kuarang percaya diri, dan lain-lain dalam hal ini penulis memodikasi konsep ini dengan media belajar untuk digunakan dalam penanganan
masalah kesulitan belajar dimana sering penulis temui banyak para pendidik
dalam proses pembelajaran selalu mengedepankan
kognitif sehingga yang hadir keterpaksaan dalam proses belajar. Proses
tersebutlah kadang membuat para peserta didik merasa jenuh, malas, bosan,
takut, sehingga tidak sedikit yang tidak suka mata pelajaran dan akhirnya nilai
pelajaranpun menjadi rendah. Oleh karena ini penulisi tertarik untuk membuat inovasi pembelajaran ini. Sebagai penulis berharap kedepan
model pembelajaran ini dapat digunakan di dunia pendidikan terutama
meningkatakna motivasi pembelajaran didalam kelas tidak saja pada mata pelajaran IPS akan tetapi keseluruh
mata pelajaran lain.
2. Proses
pembuatan
Adapun hal-hal yang dipersiapakan
dalam proses pelaksanakan Model pembelajaran hypnoteaching TEMBEM RESA adalah
sebagai berikut ;
1.
Membuat rencana
program kegiatan pelaksanaan proses penerapan
model pembelajaran hypnoteaching teknik imajinasi
berbantuan musik rileksasi tersebut
2.
Mempersiapkan alat-alat media apa saja yang diperlukan saat proses penerapan model pembelajaran hypnoteaching teknik imajinasi berbantuan musik rileksasi dilaksanakan.
3.
Guru menyusun konsep musik apa saja yang diperdengarkan saat
mengkodisikan peserta didik menuju pikiran bawah sadar.
4.
Guru mengawali proses penerapan
model pembelajaran hypnoteaching teknik imajinasi
berbantuan musik rileksasi dengan mengkondisikan peserta pada kondisi rilek terlebih
dahulu sebelum sistem sugesti dilaksanakan
5.
Guru menghidupkan musik rileksasi agar peserta rilek
6.
Siswa diminta menarik napas
secara perlahan lahan kemudian menghembus kembali secara berulang sampai
berada pada kondisi rilek
7.
Apabilah sudah berada pada kondisi rilek maka posisi peserta
sudah berada pada pikiran bawah sadar yang kemudian siswa disugesti
8.
Guru mensugesti dengan kata-kata positif misalnya
1.
Siswa tidak akan pernah mengeluh ketika banyak PR dirumah
2.
Siswa sangan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan oleh
guru khususnya mata pelajaran IPS
3.
Siswa akan lebih giat lagi belajar baik dirumah maupun
disekolah
4.
Pahamilah belajar itu penting karena dengan belajar kita
menjadi anak yang pintar dan cerdas dll
9.
Lakukan sugesti secara berulang-ulang.
D.
Penggunaan Dalam Pembelajaran
Proses peningkatan
motivasi belajar siswa melalui hypnoteaching
TEMBEM RESA dilakukan setiap awal proses
pembelajaran khususnya IPS. Pada setiap pembelajaran setiap melakukan
hypnoteaching teknik imajinasi tersebut guru
harus menyiapkan berberapa hal yaitu kodisi psikologis siswa diharapkan siswa
dalam keadaan yang sehat, kemudian secara pasilitas guru menyiapakn spiker
aktif, leptop, ataupun infokus karena
alat-alat tersebut pendukung terlaksanakan kegiatan hypnoteaching tersebut.
Sebelum proses pelaksanaan anak-anak sudah di
sampaikan kalau kegiatan ini merupakan kegiatan dengan tujuan memotivasi belajar siswa dalam mempersiapakan diri menghadapi belajar
selanjudnya hususnya pada pembelajaran IPS. Pertama guru menjelaskan peraturan
mengikuti kegiatan ini sehingga anak paham dalam proses tersebut untuk
memperoleh data-data perkembangan siswa
guru juga menyiapkan instrumen berupa observasi aktivitas belajar siswa setelah proses
hypnoteaching dan kuisioner yang diberikan di akhir kegiatan hypnoteaching untuk mengukur kebermanfaatn model ini.
Adapun langka-langka
proses pelaksanaan peningkatan motivasi belajar siswa melalui model
hypnoteaching TEMBEM RESA adalah sebagai berikut;
1.
Guru mengecek kehadiran siswa
2.
Guru menyiapkan alat-alat media yang diperlukan
saat proses penerapan model hypnoteaching
berbantuan musik relaksasi dilaksanakan
3.
Guru menyusun instrumen musik, musik yang
digunakan disini adalah musik relaksasi yang diperdengarkan saat mengkondisikan
pikiran anak didik menuju pikiran bawah sadar
4.
Guru menjelaskan peraturan kegiatan pelaksanaan
model hypnoteaching berbantuan musik
relaksasi
5.
Guru mengawali proses penerapan model
pembelajaran hypnoteaching berbantuan
musik relaksasi dengan mengkondisikan peserta didik pada kondisi rileks
terlebih dahulu sebelum sugesti dilaksanakn
6.
Siswa diminta duduk dengan keadaan senyaman
mungkin
7.
Guru menghidupkan musik melalui speaker agar
semua siswa dapat mendengar
8.
Siswa diminta untuk mendengarkan musik kemudian
diminta menarik nafas secara perlahan-lahan kemudian menghembuskan kembali
secara berulang sampai berada pada kondisi rileks dengan teknik imajinasi (sekarang anak-anak membayangkan berada
ditempat yang sanagat menyenangkan tempat tersebut adalah tempat yang disukai,
semakain anak merasa nyaman berada ditempat tersebut maka kondisi tubuh
anak-anak semakin lebih rileks...., lebih dalam lagi.. sangat dalam dan
seterusnya sampai kondisi rileks sekali..., kemudian guru mensugesti agar lebih
dalam rileksnya dengan menghitung mundur misal 10-9-8......1 semakin ke angka
satu maka kondisi anak semakin... lebih dalam... semakin rileks....)
Apabila sudah
berada pada kondisi rileks maka posisi anak sudah berada pada pikiran bawah
sadar yang kemudian siswa disugesti. Sugesti disini adalah guru mengucapkan
berulang-ulang kata-kata positif yang dapat memacu semangat anak didik.
Setelah selesai
disugesti kemudian guru mengkondisikan anak-anak kesemula dengan menghitung
angka mundur, semakin ke angka 1 anak-anak akan kembali seperti semula dan
tetap berada pada kondisi yang telah disugestikan. 10-9-8...1. Guru
mengkondisikan siswa kembali setelah kegiatan dan memberikan nasehat
pengulangan
9. Guru
menutup kegiatan dengan kontra belajar lebih giat dan lebih giat lagi
10. Guru memulai materi pelajaran dengan
menerapkan yelling yaitu di saat guru
berkata Class siswa, semua siswa menjawab (Wow, Champ-Go, Hai-Yes) , ajarkan dan puji, serta pertnyaan ajaib
di kolaborasi kan dengan teknik self talk.
11. Guru menutup pelajaran, kemudian berdo’a untuk
mengakhiri pelajaran
E.
Analisis Data Hasil Aplikasi Dalam
Pembelajaran
Proses Pembelajaran
pengunan model hypnoteaching TEMBEM RESA dalam menigkatkan motivasi belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran IPS ini berdasarkan data hasil observasi siswa terlihat pada aspek pengamatan aktivitas siswa yang diamati oleh guru dan
ditanyakan pada wali kelas hasilnya sangat positif sesuai dengan hasil
observasi (terlampir). Begitu juga hasil penyebaran
angket respon siswa terlihat bahwa persentase respon siswa adalah respon sangat
positif (
rekaptulasi terlampir) Hal yang paling
menunjang dalam meningkatkan respon positif siswa adalah fakta bahwa
pembelajaran hypnoteaching teknik imajinasi berbantuan musik relaksasi dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa terutama pada hasil belajar dan pembentukan karakter sikap
Dengan demikian berdasarkan beberapa
hasil di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran
hypnoteaching teknik imajinasi berbantuan musik relaksasi sangat efektif dalam
menunjang pembelajaran terutama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam
proses
belajar didalam kelas terlihat adanya keseriusan peserta didik dalam belajar,
motivasi yang tinggi dan keaktifanya
dalam proses pembelajaran tidak saja pada mata pelajaran IPS akan tetapi
berpengaruh juga pada mata pelajaran lain. Sesuai dengan hasil wawancara
terhadap peserta didik akan pendapatnya tentang kegiatan pembelajaran tersebut.
Instrumen yang digunakan dalam menentukan hasil yang diperoleh adalah berupa
lembar observasi, angket respon dan hasil tes. Berdasarkan tiga instrumen
tersebut diasumsikan bahwa pembelajaran model hypnoteaching teknik imajinasi berbantuan musik Relaksasi dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa sangat efektif dan layak digunakan
dalam proses pembelajaran meningkatkan motivasi peserta didik terutama
mempersiapkan dalam belajar. Berdasarkan hasil
dari instrumen tersebut bisa dinyatakan bahwa media pembelajaran hypnoteaching
berbantuan musik relaksasi memberikan manfaat terhadap proses pembelajaran didalam kelas terutama
meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada
aktivitas siswa, respon lanjutan yang diberikan siswa cukup positif dalam
penerapan hypnoteaching berbantuan musik relaksasi, diantaranya:
a.
Siswa sangat
antusias mengikuti proses pembelajarandalam kelasi, yang artinya antusias
belajar yang dimaksud disini adalah siswa begitu semangatnya belajar terutama
menjelang ujian sekolah terlihat adanya bperbedaan di tahun sebelumnya.
b.
Sebagian besar
siswa menyatakan merasa rileks dan senang dengan penggunaan media hypnoteaching
berbantuan musik relaksasi ini karena tidak bosan dan jenuh, dan cenderung
tidak sadar kalau sedang melaksanakan proses pembelajaran tersebut
c.
Belakangan diketahui
beberapa peserta didik menjadi sangat rajin dan ketagihan untuk selalu dilakukan hypnoteaching.
Dengan demikian
Berdasarkan kriteria yang ada bisa dikatakan bahwa pembelajaran model
hypnoteaching berbantuan musik relaksasi sangatlah efektif dilaksanakan dalam meningkatkan memotivasi
hbelajar peserta didik dimana dalam pembelajaran dilaksanakan sugesti-sugesti
positif pada anak yang berkaitan belajar. Secara umum berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan dan berdasarkan pengamatan peneliti bisa dikatakan media
pembelajaran hypnoteaching teknik imajinasi ini berbantuan musik relaksasi ini
sangat bermanfaat dalam pembelajaran proses pembelajaran didalam kelas menjelang proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa temuan dari penggunaan media pembelajaran ini yang dapat dijadikan
bahan evaluasi adalah:
1.
Beberapa siswa
ternyata tidak langsung bisa rileks pada saat proses rileksasi dikarenakan
kondisi suasana lingkungan diluar begitu berisik sehingga menganggu konsentrasi
2.
Model
pembelajaran hypnoteaching ini dapat dilakukan dengan lebih baik lagi apabilah
kondisi sfiker lebih
bagus terutama menghasilkan suara yang bersih sehingga nanti dapat membantuk
tingkat rilek yang lebih tinggi.
3.
Model
pembelajaran hypnoteaching ini membiasakan siswa agar lebih bersemangat lagi
dalam belajar.
Komentar
Posting Komentar